Medical Mask Trash Can (Tempat Sampah Dengan Pencacah Masker Medis Sebagai Upaya Perbaikan Pengelolaan Limbah Masker Medis)

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menciptakan  suatu solusi dalam hal upaya perbaikan pengelolaan limbah masker medis. Mahasiswa yang diketuai oleh Muhammad Dhafier Mu’afa, dengan anggota Muhammad Raflie Pangestu, Refansyah Basu Dewa, dan Muhammad Fiqih Al Faishal dari Program Studi Teknik Elektro UNS yang dibimbing oleh Hari Maghfiroh M.Eng. Mereka mengusung konsep tersebut selain sebagai upaya perbaikan pengelolaan limbah masker medis juga sebagai upaya meminimalisir pemungutan dan peredaran masker medis bekas yang masih utuh oleh pihak yang tidak bertanggung jawab di lingkungan masyarakat.

Ide pembuatan Medical Mask Trash Can ini disambut baik oleh Tuti Sukini, S.ST, M.Kes, Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang, Ia menilai rancangan Medical Mask Trash Can ini sangat inovatif dan aplikatif.

“Pada masa pandemi ini, salah satu permasalahan di masyarakat kita adalah melimpahnya masker disposable, yang terkadang pembuangannya tidak dipilah=pilah dengan sampah rumah tangga. Dengan adanya alat yang inovatif ini dapat menjawab permasalahan yang ada, Mudah penggunaannya dan aman karena dalam mesin ini sudah ada cairan desinfektan yg secara otomatis tercampur pada masker yg telah dihancurkan,” kata Dia.

Dhafier selaku Ketua Tim mengungkapkan, Medical Mask Trash Can ini memiliki beberapa fungsi pada sistem kerja alatnya dengan mengunakkan dua mikrokontroler untuk sistem yang berbeda.

“Alat ini menggunakkan dua mikrokontroler untuk sistem yang berbeda. Arduino UNO digunakan untuk mengidentifikasi masker yang terbuang dan Esp8266 berfungsi untuk melakukan monitoring sterilisasi cacahan masker medis, notifikasi jadwal pembuangan penampungan cacahan masker medis, juga dapat monitoring kapasitas penampungan,”ungkap Dhafier.

Ia mengatakan setelah sampah hancur selama beberapa saat, mesin pencacah akan kembali mati secara otomatis. Hasil cacahan masker akan jatuh ke bagian bawah tempat sampah yaitu pada sebuah penampungan khusus.

Selanjutnya, Apabila kapasitas penampungan telah mencapai 3/4 dari kapasitas penuh, maka akan muncul peringatan pada smartphone pengelola mengenai kapasitas penampungan tersebut.

“Selain itu, jam real time juga berfungsi untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara otomatis dan berkala. Pompa air akan menyemprotkan cairan disinfektan secara otomatis dan berkala ke sampah masker pada jam tertentu sehingga sampah masker medis tetap steril dari bakteri ataupun virus,”kata Dia.

Menurut Dewa, produk Medical Mask Trash Can ini memiliki tiga kelebihan tersendiri diluar  cara kerja sistem alatnya seperti Natural Posture, Time Saving, dan Low Cost Maintenence.

“Alat ini bekerja secara otomatis sehingga tidak perlu membuang banyak waktu, cukup memasukkan masker ke alatnya, lalu alat ini akan bekerja sendiri. Selain itu, produk didesain menyesuaikan rata-rata tubuh manusia dewasa, agar mudah dalam pembuangannya serta alat ini memiliki perawatan atau pemeliharaan yang murah,” jelas Dewa.

Anggota lainnya, Fiqih menambahkan Ide alat ini berawal dari keresahan bersama, dikarenakan banyaknya pihak yang tidak bertanggung jawab memungut masker medis bekas yang masih utuh dan mengedarkannya di lingkungan masyarakat.

“Hal seperti ini akan menimbulkan masalah seperti meningkatnya risiko penularan penyakit yang berasal dari bakteri/virus yang menempel pada masker medis bekas, selain itu efektifitas masker sekali pakai akan terus menurun apabila dipakai berulang kali,” ujar Fiqih.

Raflie juga menambahkan, munculnya ide ini juga didukung dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang mencatat kenaikan limbah medis selama pandemi Covid-19 yaitu sebesar 30% hingga 50%, dan dari 34 provinsi setidaknya limbah medis mencapai 1.662,75 ton pada Oktober 2020.

“Peningkatan penggunaan masker medis di masyarakat menyebabkan tercampurnya limbah domestik dan limbah infeksius. Masyarakat harus mulai sadar pentingnya memilah limbah masker medis. Pengelolaan limbah masker medis tidak dapat disamakan dengan limbah domestik. Pengelolaan limbah masker medis yang buruk dapat menyebabkan beberapa masalah,”papar Raflie.

Ia berharap, alat ini dapat berguna dan bermanfaat sebagai upaya perbaikan pengelolaan limbah masker medis.

“Dengan alat yang berfungsi pada pencacahan dan desinfeksi masker, serta kemudahan pengelolaannya diharapkan dapat menjadi upaya perbaikan pengelolaan limbah masker medis sehingga lebih sesuai dengan protokol kesehatan yang ada,” harap Raflie (AR).

Wujudkan Milenial Peduli Prokes, Mahasiswa UNS Ciptakan HANDSIOT : Alat Detektor Kadar Alkohol dan Derajat pH pada Hand Sanitizer Berbasis Internet Of Things

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menciptakan sebuah inovasi baru berupa alat detektor kadar alkohol dan derajat pH pada hand sanitizer berbasis Internet of Things (IoT) yang disebut  HANDSIOT. Inovasi tersebut dikembangkan oleh 5 mahasiswa UNS dengan ketua Geovani Rahmad Illahi (Teknik Elektro) dan anggotanya yaitu Hayyan Yusuf (Teknik Elektro), Diah Anggi Munika (Teknik Kimia), Yuki Martha Anggraini (Teknik Kimia) dan Hibatul Wafi Ah Fahrudin (Kedoteran).  Tim tersebut sukses lolos pendanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa (PKM) di bawah bimbingan Feri Adriyanto, Ph.D. selaku dosen Prodi S1 Teknik Elektro FT UNS.

HANDSIOT dirancang dengan menggunakan dua sensor yaitu sensor MQ-3 yang memanfaatkan prinsip kerja kromatografi gas dan sensor pH dengan prinsip kerja elektrolisis.   Kromatografi gas merupakan salah satu teknik pemisahan dan pengujian konsentrasi campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen senyawa. Sampel dibawa oleh gas inert menuju kolom pemisah. Komponen yang teradsorpsi oleh SnO2 akan cenderung bergerak lebih lambat dan mengakibatkan menurunnya resistansi sensor. Jika konsentrasi etanol tinggi, maka resistansi sensor akan bertambah sehingga tegangan akan meningkat begitupun sebaliknya. Sedangkan elektrolisis merupakan teknik penguraian elektrolit menggunakan elektroda sehingga mampu menghasilkan arus listrik. Semakin kecil pH maka semakin besar arus listrik yang dihasilkan. Sistem ini dirancang menggunakan dua sensor secara bersamaan.

“Keunggulan HANDSIOT yaitu mampu menampilkan data secara cepat dan akurat dengan sistem IoT yang dapat terhubung ke smartphone. Selain itu alat ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar sehingga lebih mudah dibawa dan praktis.” tutur Geovani Rahmad Illahi.

Didesain dengan cover alat yang praktis tentu akan memudahkan pengguna dalam pembawaannya. Terlebih dengan dibekali sistem IoT yang mengedepankan teknologi sehingga hasil pengukuran dapat divisualisasikan pada Smartphone. Hal ini merupakan terobosan baru.. Inovasi alat ini disambut baik oleh dr. Pramesa D Fadilah, dokter RSUD Prof Margono Sunaryo.

“Saat ini banyak virus yang sangat berbahaya bagi manusia, salah satunya adalah virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan adanya pandemi virus COVID-19. Salah satu pencegahannya yaitu dengan selalu menggunakan hand sanitizer dimana nantinya dapat menaklukan lemak pada virus. Hand sanitizer yang efektif biasanya mengandung 60-75% alkohol dan dengan alat bernama HANDSIOT ini pasti akan mempermudah masyarakat umum atau pun tenaga kesehatan dalam menguji hand sanitizer” tutur dr. Pramesa D Fadilah.

Alat ini diharapkan mampu membantu masyarakat terutama bagi petugas medis dan produsen hand sanitizer dalam mendeteksi kelayakan hand sanitizer yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (AR).

Tiga Alumni Teknik Elektro UNS Berhasil Lolos Menjadi Penerima LPDP 2021

Tahun ini (2021) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Republik Indonesia (LPDP RI) membuka Beasiswa bagi Putra Putri terbaik Bangsa yang memiliki keingingan kuat untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik melalui peningkatkan taraf pendidikan ke jenjang  yang lebih tinggi yaitu Magister (S2) dan Doktoral (S3), baik itu Kampus yang berada di Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Tahun ini dibuka 2 Tahap pendaftaran, Tahap I yang dibuka pada awal Mei dan Tahap II yang dibuka pada awal Agustus.

Karena banyaknya pendaftar pada tahun ini (Total Sekitar 6700an), maka  Tahap I dibagi menjadi 2 Gelombang proses wawancara, Gelombang 1 yang diumumkan pada akhir Juli dan Gelombang 2 yang diumumkan pada akhir Agustus. Trio Mas-Mas Alumni Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret, Daniel Aquino Purba (TE 16), Musyafa Ahmad (TE 16), dan Dzaky Ashidiqi (TE 14) berhasil menjadi Awardee LPDP tujuan Dalam Negeri pada Tahap 1 ini.  Ketiga Alumni ini sebelumnya, bekerja sebagai Asisten Peneliti pada Prioritas Riset Nasional tentang Baterai Lithium di Program Studi Teknik Elektro  UNS. Daniel Aquino Purba dinyatakan menjadi Awardee pada Gelombang 1, mengambil program Magister Dalam Negeri di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan spesialisasi Teknik Kendali dan Sistem Cerdas sedangkan Musyafa Ahmad dan Dzaky Ashidiqi pada Gelombang 2 berencana mengambil Magister Dalam Negeri di Universitas Gajah Mada (UGM) dengan spesialisasi Teknik Tegangan Tinggi.

Kepala Program Studi Teknik Elektro, Bapak Feri Adriyanto, Ph.D, memberikan apresiasi dan selamat kepada alumni dan dosen terbaik yang berhasil menjadi awardee LPDP. “Saya selaku Kepala Program Studi Teknik Elektro UNS mengucapkan selamat kepada adik-adik alumni Teknik Elektro yang baru saja diterima studi lanjut S2 dengan beasiswa LPDP. Kami melihat adik-adik alumni TE UNS punya potensi yang besar dalam mengembangkan diri setelah lulus dari Prodi S1 Teknik Elektro UNS. Salah satunya dengan memilih studi lanjut. Studi lanjut merupakan salah satu langkah awal bagi alumni yang ingin memperdalam dan mengembangkan ilmu yang diperoleh selama duduk di jenjang  S1 Teknik Elektro UNS.  Dengan keberhasilan adik2 alumni tsb. menunjukkan bahwa keberhasilan tsb sesuai dengan salah satu profil lulusan yaitu lulusan program studi Teknik Elektro UNS memiliki kompetensi yang unggul di bidang Teknik Elektro. Sekali lagi kami ucapkan selamat. Sukses selama studi S2 nya ya ! dan jadikan langkah kalian sebagai penyemangat bagi alumni elektro yang lain untuk berhasil dalam berkarir dan studi lanjut”. #Elektro Hebat Saya Bisa! Semoga Menginspirasi! (AR).

Mahasiswa Teknik Elektro UNS Berinovasi Ciptakan Caring Jacket: Alat Monitoring Kadar Oksigen, Tingkat Kelelahan dan Pengingat Physical Distancing Terintegrasi IoT

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta  (PKM-KC) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya memberikan solusi dalam hal monitoring kadar oksigen, tingkat kelelahan dan penerapan protokol kesehatan. Mereka mengusung konsep tersebut untuk membantu monitoring seseorang agar dapat ditolong ketika mengalami happy hypoxia ataupun mengalami kelelahan serta mengingatkan untuk melakukan protokol kesehatan yaitu penerapan physical distancing. Mahasiswa tersebut adalah Rebekka Siswandina Sari sebagai ketua tim, dengan anggota Maulana Afif, Muhammad Hammam Al-Choirie dan Ricky Aston Susetyo dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro . Mereka dibimbing oleh Hari Maghfiroh M.Eng.

Caring Jacket: Alat Monitoring Kadar Oksigen, Tingkat Kelelahan dan Pengingat Physical Distancing Terintegrasi IoT

Ide pembuatan Caring Jacket ini disambut baik oleh Dr. Revi Gama Hatta Novika, M.Kes , Anggota Konsorsium Riset dan Invasi COVID-19 Badan Riset Inovasi Nasional, Dosen Fakultas Kedokteran UNS. Ia menyebut ide ini sangat inovatif.

“Produk ini sangat inovatif dan selama saya menjadi anggota konsorsium riset dan inovasi covid-19 belum pernah mendengar alat seperti ini. Idenya baik sekali buat monitoring pasien karena perawat bisa mengontrol dari jarak jauh, begitu juga dengan Psikologi keluarga pasien karena bisa ikut memantau kondisi dari keluarganya. Semoga alat ini bisa di  komersialisai kan nantinya serta bekerjasama, misalnya dengan RS UNS” kata Dr. Revi Gama.

Kemudian menurut pandangan dokter yang pernah menjadi pahlawan garda terdepan Covid-19, Letda Ckm dr. Bambang Sugiyarto (Dokter Militer , Dokter RSDC Wisma Atlet Jakarta) juga mengatakan alat ini nantinya juga mampu membantu para tenaga kesehatan.

“Alatnya sangat unik serta inovatif bisa membantu para nakes dalam menangani pasien dengan happy hypoxia dan juga untuk mengingatkan nakes agar tidak kelelahan & menjaga jarak (physical distancing), semoga alatnya dapat terus selalu di update agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta nakes di era pendemi COVID-19 & di masa yang akan datang”, kata Letda Ckm Dr. Bambang Sugiyarto

Alat ini bekerja dengan adanya sensor MAX30102 yang digunakan sebagai pendeteksi detak jantung, kadar oksigen dan suhu tubuh diletakkan pada bagian pergelangan tangan jaket. Sensor GPS digunakan sebagai pendeteksi lokasi tempat pemakai Caring Jacket berada, diletakkan pada bagian belakang jacket. Sensor PIR digunakan sebagai sensor jarak sebagai penerapan dari social distancing diletakkan pada belakang jacket. Sebagai perangkat controller Caring Jacket menggunakan Node MCU ESP 8266 sebagai controller utama dan media Internet of Things, pada jaket ini Node MCU ESP8266 diletakkan pada bagian dalam jacket. Selain itu pada pada jaket ini juga dilengkapi slot untuk meletakkan power bank sebagai sumber energi listrik pada sistem Caring Jacket. Sistem Caring Jaket telah dilengkapi dengan teknologi Internet of Things menggunakan aplikasi Blynk . Melalui blynk dapat dilakukan monitoring kondisi kesehatan pengguna secara real time menggunakan smartphone android, karena sistem telah dilengkapi dengan teknologi Internet of Things. Alat ini akan bekerja jika terdapat adanya indikasi gangguan kesehatan yang dialami pengguna Caring Jacket, dengan cara sistem akan mengirimkan notifikasi melalui aplikasi blynk pada smartphone android. Selain itu dalam aplikasi blynk ini juga dilengkapi dengan fitur yang terhubung dengan google map, sehingga ketika terjadi indikasi kesehatan pengguna Caring Jacket mengalami gangguan kita dapat segera menuju ke lokasi si pengguna Caring Jacket tersebut.

Menurut Rebekka, produk Caring Jacket ini memiliki kelebihan tersendiri yakni belum ada inovasi yang menyatukan ketiga kegunaan tersebut .

“Alat ini merupakan sistem yang memiliki tiga fungsi langsung yaitu monitoring kadar saturasi oksigen, tingkat kelelahan dan pengingat physical distancing yang telah terintegrasi IoT sehingga dapat dimonitoring secara real time, dengan satu jaket ini pengguna dapat menikmati berbagai kegunaan” jelas Rebekka.

Rebekka berharap, inovasi yang mereka ciptakan dapat menyumbang medali emas untuk UNS.

“Semoga karya PKM-KC ini bisa menyumbang medali emas di pagelaran Pimnas 34 kelak” harap Rebekka.
(AR).

 

Teknik Elektro UNS Pasang Penerangan Jalan Umum (PJU) Berbasis Sel Surya di Desa Karangjoho Klaten

Klaten, 16 Juni 2021. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Desa Karangjoho, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan P2M ini dimotori oleh Riset Group Teknologi Kendaraan Listrik dengan judul “Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Standalone Untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) Dan Charger Station”. Kegiatan ini diketuai oleh Prof. MUHAMMAD NIZAM, S.T, M.T, Ph.D., dengan anggota Dr. MIFTAHUL ANWAR, S.Si., M.Eng., AGUS RAMELAN, S.Pd., M.T., dan Chico Hermanu Brillianto Apribowo, ST., M.Eng. Tujuan akan pengabdian ini adalah untuk memberi wawasan dan pengetahuan praktis akan pelatihan dan pendampingan instalasi PJU tenaga surya serta memberikan inovasi baru berupa pemanfaatan PJU
sebagai saran belajar non formal bagi masyarakat Desa Karangjoho, dengan demikian
diharapkan masyarakat mendapatkan manfaat adanya PJU tenaga surya multiguna ini.

Dokumentasi pemasangan PJU berbasis Sel Surya di Desa Karangjoho, Klaten

 

Pemasangan PJU Tenaga Surya di jalan sangatlah esensial hal ini dalam rangka
menjamin keamanan warga negara dan memberikan arahan kepada pihak berwenang untuk
pencahayaan jalan umum. PJU juga memberikan keindahan lingkungan jalan pada saat hari
sudah gelap serta diperlukan untuk menunjang aktifitas perekonomian dan mobilitas
masyarakat di malam hari. Sejak tahun 2016, PJU tenaga surya semula terpasang dengan
baik di Desa Karangjoho Kabupaten Klaten. Akan tetapi karena kurangnya pemeliharan dan
perawataan secara rutin PJU Tenaga Surya ini kurang terawat dan bekerja kurang optimal.
Hal ini mendorong Tim Pengabdi dari Fakultas Teknik UNS melakukan diskusi dengan
warga Desa Karangjoho Kabupaten Klaten untuk membantu menyelesaikan permasalahan
yang ada dengan pelatihan dan pendampingan instalasi PJU tenaga surya. Tujuan akan
pengabdian ini adalah untuk memberi wawasan dan pengetahuan praktis akan pelatihan
dan pendampingan instalasi PJU tenaga surya serta memberikan inovasi baru berupa
pemanfaatan PJU sebagai saran belajar non formal bagi masyarakat Desa Karangjoho,
dengan demikian diharapkan masyarakat mendapatkan manfaat adanya PJU tenaga surya
multiguna ini.

Bekali Skill Prototyping, Teknik Elektro UNS Selenggarakan Kuliah Tamu Pelatihan Desain 3D Printer

Surakarta, Sabtu, 3 Juli 2021, Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik UNS telah menyelenggarakan kuliah tamu pelatihan desain 3D dengan judul Virtual Workshop & Mini Competition: Getting Started with 3D Printing. Acara dilaksanakan secara daring melalui platform zoom dengan peserta Mahasiswa UNS dan juga umum. Acara dipandu oleh Muhammad Dhafier Mu’afa selaku MC dan dibuka oleh Kepala Program Studi Teknik Elektro UNS, Bapak Feri Adriyanto, Ph.D. Kuliah tamu diisi oleh Bapak Dwi Darsono yang merupakan sales manager manufacture di PT. ACA PACIFIC. Pemaparan materi berlangsung selama 90 menit dan dilanjutkan dengan virtual workshop selama 105 menit.

Pembicara Kuliah Tamu, Dwi Darsono, sedang Memandu Workshop Pembuatan Desain 3D

Dwi Darsono menyampaikan empat poin mengenai 3D Printing yaitu proses manufaktur, hal apa saja yang dapat dilakukan dengan 3D Printing, dampak yang ditimbulkan dari 3D Printing, dan bisnis baru yang dapat dibuat dengan memanfaatkan 3D Printing. Beliau menuturkan bahwa 3D Printing berperan besar dalam prototyping. Dengan 3D Printing kita juga dapat membuat final parts atau barang yang dapat dipakai secara langsung oleh konsumen. 3D Printing juga sangat bermanfaat untuk membuat produk custom bagi orang yang berkebutuhan khusus seperti kaki palsu maupun tangan palsu.

Dampak dari 3D Printing meliputi banyak sektor industri, diantaranya yaitu manufaktur, kedokteran, robotik, aerospace, automotif, dan masih banyak lagi. Dapat disimpulkan, 3D Printing memiliki banyak manfaat, yaitu:

  • Cost Reduction
  • Time Saving
  • No Tools
  • Almost No Waste
  • Almost Unlimited Geometry
  • No Need to Wait Near Machine

Di akhir pemaparan materi, Dwi Darsono membuat kesimpulan mengenai 3D Printing yaitu 3D Printing adalah game changer proses manufaktur terutama di tahapan prototyping yang akan menggantikan proses manufaktur konvensional. Setelah pemaparan dan virtual workshop selesai, acara dilanjutkan dengan mini competition yang diselenggarakan oleh panitia dimana peserta diminta untuk membuat desain menggunakan software creo ataupun ideamaker (AR).

 

Teknik Elektro FT UNS Sukses Selenggarakan Lomba dan Webinar Internet of Things Internasional

Surakarta, Pada Kamis, 20 Mei 2021, Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik UNS telah sukses mengadakan helatan internasional dengan tajuk International Webinar dan Awarding Session Sebelas Maret International IoT Challenge (SEMAR-IoT) 2021. Acara dilakukan secara daring melalui Platform zoom dengan jumlah pendaftar 1100 orang yang berasal dari negara Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, India, dan lainnya. Acara ini sebagai rangkaian dari Perayaan Dies Natalis ke-45 UNS yang  diselenggarakan oleh Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik UNS bekerja sama dengan HMTE UNS dan disponsori oleh Indosat Ooredoo.

Sesi Webinar Internasional Semar-IoT 2021

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Rektor UNS Bapak Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. tepat pada pukul 09.00 (GMT+7) .Pemaparan materi oleh Prof. Josaphat Tetuko dan Bapak Teguh Presetya selama 45 menit setiap pemateri yang dilanjutkan dengan  sesi tanya.

Prof. Josaphat Tetuko menuturkan bahwa IOT adalah ledakan baru di abad ke-21,  Covid-19 membuat kita tidak bisa bergerak bebas tetapi kami memiliki banyak waktu untuk melakukan segala sesuatu. Hal tersebut merupakan kesempatan untuk mengembangkan IoT. IoT tidak dapat bekerja secara independent karena haarus menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras. IoT adalah cara teknologi untuk menggabungkan 5G dan 6G, Cloud, dan Big Data. Pertanyaan tentang IoT adalah seberapa banyak kami ingin berkontribusi. Setiap 3 bulan sekali diusahakan untuk membuat sesuatu yang baru, karena kita harus memikirkan untuk mengembangkan sesuatu yang memiliki nilai plus bagi masyarakat dan mulai melakukannya sendiri.

Menurut Ir. Teguh Prasetyo, Sejak 2009 IoT ada hingga sekarang. Pada tahun 2012 IoT masuk ke Indonesia, difasilitasi oleh Kementerian TIK dan didukung oleh beberapa komunitas. Untuk menguasai IoT kita harus memahami tentang definisi itu sendiri. Seberapa siap kita bisa mengembangkan IoT di Indonesia? Sebenarnya kita punya banyak perangkat yang bisa membuat kita mengembangkan IoT, misalnya yaitu smartphone. Dengan memegang smartphone sebenarnya kita sudah pegang 3 dari 4 lapis IoT, sehingga dapat membuat aplikasi dan selesai. IoT for 5.0 Society akan membuat kehidupan menjadi lebih baik. Kita membutuhkan cetak biru yang jelas untuk transisi dari sekarang (masyarakat 4.0, yang digitalisasi) ke masa depan, otonom sepenuhnya, Society 5.0, bersama kita bisa melakukan ini.

Acara ini kemudian dilanjutkan dengan Awarding kepada pemenang Sebelas Maret International IoT Challenge (SEMAR-IoT) 2021 dengan jumlah tim sebanyak 54 tim dari berbagai Universitas di Indonesia, Thailand, India dan Bangladesh. Setelah itu, diambil 12 Finalis terbaik melalui desk evaluation dan akhirnya diambil 3 pemenang dan diikuti dengan Best Video, Best Presentation serta Best Innovation. Seleksi final memutuskan hasil yaitu Juara 1 diraih oleh Tim I-Mask dari ITS (Indonesia), Juara 2 diraih oleh Tim Kwowd KMITL (Thailand), dan Juara 3 diraih oleh Tim INO-G dari ITS (Indonesia). Di samping tiga juara utama, jua diberikan pemenang kategori terbaik yaitu Best Video diraih oleh Tim Aktiv dari UNS (Indonesia), Best Innovation diraih oleh Tim Blaze dari Sri Krisna College of Engineering and Technology (India), dan Best Team Work diraih oleh Tim AirBe dari UNAIR (Indonesia). (AR).

Rekaman Live Streaming acara dapat dilihat di sini. 
Website official acara dapat dikunjungi di sini

 

Mahasiswa Teknik Elektro UNS Juara 3 Lomba Desain Nasional Sharia Accounting Fair (SAF) 2021

Sharia Accounting Fair (SAF) merupakan kompetisi tahunan yang diadakan oleh HMJ Akuntansi Syariah IAIN Pekalongan. Pada tahun ini (2021) SAF bertemakan “Bersinergi Mewujudkan Generasi Muda yang Inovatif dan Kreatif dalam Perekonomian Indonesia”. Lalu, kategori kompetisi yang dilombakan adalah Accounting Competition dan Desain Grafis. Dimana desain yang digunakan untuk Lomba Desain Grafis adalah poster digital. Pada kesempatan ini salah satu Mahasiswa Teknik Elektro UNS berhasil menyabet juara 3 dalam bidang lomba desain grais, yaitu Ahmad Hanif Shalahuddin (I0719005).

Ahmad Hanif Shalahuddin berhasil menjadi juara 3 dengan desain poster

Dimana poster tersebut menjelaskan peran dari Industri 4.0 yang telah mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan kita, termasuk dalam ekonomi, utamanya pada Digital Marketing. Dimana berbagai perkembangan teknologi selama era Industri 4.0 sangat membantu pada Digital Marketing, seperti yang telah tertera pada poster tersebut, yaitu:

  1. Cloud Computing

Cloud Computing adalah sebuah proses pengolahan data komputasi menggunakan jaringan internet. Dalam poster tersebut Cloud Computing diilustrasikan dalam bentuk awan dengan dua panah yang melingkar yang melambangkan pemrosesan/pengolahan data komputasi pada awan (Cloud).

  1. Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) adalah konsep dimana sebuah objek mampu untuk mengirimkan data melalui jaringan, tanpa adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer. Dalam poster tersebut IoT diilustrasikan dengan lambing WiFi yang menandakan bahwa alat tersebut terhubung dengan internet.

  1. Otomatisasi

Dengan permintaan akan suatu produk yang semakin meningkat, produksi juga harus ditingkatkan. Dengan otomatisasi, contohnya pada mesin produksi, akan mempercepat kerja dan meminimalisir kesalahan sehingga produksi akan meningkat pesat. Dalam poster tersebut otomatisasi diilustrasikan dalam bentuk drone otomatis, dimana drone tersebut telah deprogram sedemikian rupa sesuai tugasnya tanpa perlu manusia untuk mengendalikannya, drone tersebut melambangkan mesin yang dapat bekerja secara otomatis dan terstruktur sesuai dengan instruksi tugasnya.

  1. Big Data

Big data adalah informasi atau data yang jumlah besar yang tersimpan dalam cloud. Dalam poster tersebut Big Data diilustrasikan dengan grafik yang naik, yang melambangkan dapat menyimpan dan memroses data dengan kapasitas sangat besar.

  1. Sistem Distribusi Modern

Mata rantai distribusi barang–barang hasil produksi manufaktur di seluruh dunia yang dulunya panjang, kini dipangkas menjadi semakin pendek. Dalam poster tersebut Sistem Distribusi Modern diilustrasikan dengan Kereta Listrik untuk kargo dengan desain yang futuristik untuk melambangkan sistem pengiriman/distribusi barang yang semakin maju dan berkembang.

  1. Sistem Integrasi

Sistem Integrasi adalah proses penghubungan suluruh komponen, baik fisik maupun virtual, dari sebuah perusahaan. Dalam poster tersebut Sistem Integrasi diilustrasikan dengan kabel yang menghubungkan antara Smartphone dengan Power Bank yang melambangkan fungsi utama dari Sistem Integrasi yaitu untuk menghubungkan.

Selain informasi-informasi di atas, terdapat beberapa ilustrasi yang memiliki makna tersirat. Seperti gambar Kincir Angin untuk Pembangkit Listrik dan beberapa pohon pada Power Bank yang terhubung dengan Smartphone  yang di atasnya terdapat ilustrasi kota yang memiliki arti bahwa Era Revolusi Industri 4.0 mengedepankan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai sumber daya utamanya. Lalu ilustrasi kota tersebut dibuat seperti desain komponen dalam CPU (Central Processing Unit) dalam komputer memiliki arti bahwa digitalisasi yang telah mempermudah kehidupan manusia. Lalu dibawah dari ilustrasi kota tersebut terdapat ilustrasi Smartphone  yang memiliki arti seluruh proses digitalisasi yang telah saling terhubung satu sama lain, utamanya menggunakan media internet (AR).

 

Mahasiswa Teknik Elektro Juara 2 Lomba LKTI Nasional IDEA #4 2021

Lomba LKTIN IDEA #4 2021 yang merupakan kegiatan bertaraf nasional yang rutin diadakan setiap tahunnya mulai dari tahun 2018 oleh Kelompok Peneliti Muda UNJ. Tahun ini LKTIN IDEA #4 mengambil tema “Solusi dan Kontribusi Gen Z dalam Mempersiapkan Inovasi Pendidikan Berkemajuan di Masa Pandemi dan Pasca Pademi “ dengan dua subtema yaitu “Pengembangan produk inovasi media pembelajaran” dan “Strategi dan solusi dalam mewujudkan pendidikan berkemajuan”.  Kegiatan ini diadakan secara virtual dengan total peserta sebanyak 164 tim dan Universitas mencapai 32 Universitas.

 

Kegiatan LKTIN IDEA #4 2021 dilaksanakan dari 15 Februari 2021 hingga 17 April 2021. Pendaftaran dan pengumpulan proposal serta video dilaksanakan dari 15 Februari 2021 hingga 28 Maret 2021. Pengumuman proposal lolos pada tanggal 4 April 2021. Pengumpulan tahap 2 yaitu proposal akhir, produk, video, dan juga poster dari finalis dilaksanakan dari 15 April 2021.  Pelaksanaan final berdasarkan tahap 2 dilaksanakan dari 16 April 202 melalui tanya jawab oleh tiga orang dewan juri. Pengumuman dan penganugerahan juara dilaksanakan secara online pada tanggal 17 April 2021 melalui media ZOOM dan Youtube.

Rebekka Siswandina Sari (Teknik Elektro 2019) , Abdul Latif Priyadi ( Teknik Elektro 2019 ), Salsabila Ananda Putri ( Teknik Elektro 2019 ) dengan bantuan Asri Aziziyah ( Teknik Elektro 2020 ) berhasil meraih Juara 2 dalam kegiatan LKTIN IDEA #4 2021

 

Pada lomba kali ini tim TE dengan nama Tim Barakarta yang beranggotakan Rebekka Siswandina Sari (Teknik Elektro 2019) , Abdul Latif Priyadi ( Teknik Elektro 2019 ), Salsabila Ananda Putri ( Teknik Elektro 2019 ) dengan bantuan Asri Aziziyah ( Teknik Elektro 2020 ) berhasil meraih Juara 2 dalam kegiatan LKTIN IDEA #4 2021 dari 5 finalis dengan tema “Solusi dan Kontribusi Gen Z dalam Mempersiapkan Inovasi Pendidikan Berkemajuan di Masa Pandemi dan Pasca Pademi” dan subtema yang diikuti “Pengembangan produk inovasi media pembelajaran”.

 

Tim bimbingan Bapak Hari Maghfiroh, M.Eng. ini berhasil menyusun Karya Tulis dengan judul “Aplikasi Permainan Edukasi Cintai Sampah sebagai Media Pembelajaran Interakftif untuk Siswa SD”. Produk tersebut berupa Aplikasi Permainan Edukasi Cintai Sampah  yang memiliki genre arcade dengan mengandung unsur edukasi sebagai pengetahuan dan pengajaran terkait materi pengelompokan sampah. Game ini selain memiliki gameplay yang dapat melatih ketangkasan dan kelincahan juga dilengkapi dengan fitur belajar yang berisi audio, gambar, deskripsi, dan rangkuman untuk memudahkan pemain dalam memahami materi yang diujikan dalam game. Selain itu game Cintai Sampah juga memiliki desain baik visual dan audio yang dirasa mampu menarik perhatian pemain untuk bermain sekaligus belajar. Dengan diciptakannya game ini diharapkan agar anak-anak Indonesia dapat mencintai sampah dengan membuang sampah tidak sembarangan dan mengolahnya dengan benar serta tidak menjadikan pandemi covid-19 ini sebagai penghalang dari pemahaman belajar anak-anak khususnya siswa Sekolah Dasar (AR)

SEBELAS MARET INTERNATIONAL IoT CHALLENGE 2021

The Covid-19 pandemic has changed the human lifestyle around the world. In everything limited, the internet is a technology that can be relied on to break through these limitations. Therefore, the Sebelas Maret International IoT Challenge 2021 was present. This competition’s theme is “IoT Innovation For Covid-19 Pandemic Recovery, “ held by the Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret Surakarta. We invite undergraduate students worldwide to participate in this competition by providing Internet of Things (IoT) ideas in dealing with the Covid-19 pandemic. Through the Sebelas Maret International IoT Challenge 2021, we hope that the resulting ideas can help deal with the Covid-19 pandemic in various sectors.

CALLING OUT TO THE STUDENTS ALL OVER THE WORLD!!!???

Sebelas Maret University proudly presents “Sebelas Maret International IoT Challenge 2021” under the theme “IoT Technology For Covid-19 Pandemic Recovery”

Terms & Condition :
http://bit.ly/SemarIoT2021-guidelines

Registration
?FREE
http://bit.ly/SemarIoT2021-register

Benefits :
? Prize Over USD 2,500 + e-certificate
? E-certificate for all participants

Timeline :
?Registration March 1st – April 15th 2021
?Finalist Announcement May 6th 2021
? Finalist Evaluation May 19th 2021
? Webinar & Awarding Session May 20th 2021

For further information, please check our website :
https://iotchallenges.ft.uns.ac.id/

Or contact us

Whatsapp:
Azalia +62 896-9355-3019 (Indonesian)
Wahyu +62 858-8831-3945 (Foreigner)
Email : iotlab@ft.uns.ac.id