Tim KKN UNS Desa Kepyar bersama Kepala Desa dan DPL

WONOGIRI, 02 Maret 2024 – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam progrm Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 26 periode Januari-Februari 2024 yang beranggotakan Muhammad Iksan Bima Aria Pratama (FT), Muhammad Choirul Anam (FEB), Alka Adi Nugroho (FT), Reyza Fachrezy Putra (FT), Muhammad Nur Hidayat (FT), Monalisa Indah Parawansa (FP), Zahra Fadilla Ekasuci (FT), Arlinda Dwi Restanti (FMIPA), Yuliyana Ayunta Solikhah (FMIPA),  dan Ayu Nur Fayza (FIB) mengusung tema Sustainable Energy sebagai wujud edukasi kepada masyarakat khususunya di Desa Kepyar Wonogiri akan pentingnya transisi energi dari energi fosil menuju energi bersih. Tim KKN UNS sangat disambut baik oleh Pemerintah Desa Kepyar khususnya, dan umumnya seluruh masyarakat Desa Kepyar. Kepala Desa Kepyar, Mei Rina Tri Purnawati, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa Pemdes Kepyar siap berkolaborasi untuk menjalankan semua program kerja KKN dan berharap kegiatan KKN dapat terus berlanjut pada periode KKN selanjutnya. 

Foto Bersama Siswa SDN 01 Kepyar

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya yang pertama adalah mengenalkan energi alternatif kepada siswa SD. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu interaktif dengan media pembelajaran yang digunakan yaitu menggunakan trainer kit PLTS. Sehingga memudahkan siswa untuk memahami baik secara teori maupun praktik.   

Proses Pembelajaran Menggunakan Kit PLTS

Reyza Fachrezy Putra, selaku penanggung jawab kegiatan tersebut menyampaikan “kegiatan ini dapat mengasah pengetahuan siswa terkait pentingnya energi terbarukan terkhusus energi surya dalam kehidupan sehari-hari.” Menurutnya dengan adanya kegiatan tersebut mampu mempersiapkan sejak dini generasi yang peduli akan pentingnya sustainable energy di masa yang akan datang. 

Kemudian, kegiatan kedua yaitu melakukan Analisa studi kelayakan PLTS untuk pompa Air. Hal tersebut dilakukan selain bertujuan dalam implementasi penggunaan energi hijau yang berasal dari energi surya, juga mampu menghemat biaya tagihan listrik pada pengoperasian Pompa Air.

Wawancara dan Survei dengan Pengurus BUMDes

Berdasarkan wawancara dengan Pak Sutrisno selaku pengurus BUMDes, ia menyampaikan “sekali isi bisa sampai 200 ribu rupiah cuma bertahan sehari semalam.” Selain itu ia juga menambahkan bahwasannya listrik yang terpasang saat ini terkadang tidak kuat untuk menghidupkan Pompa Air dikarenakan daya yang dibutuhkan besar dan perlu kestabilan tegangan. Oleh karenanya tim KKN UNS Kelompok 26 membuat studi kelayakan PLTS. 

“PLTS bermanfaat untuk menjaga kualitas daya yang stabil, khususnya tegangan” tutur Agus Ramelan selaku dosen pembimbing lapangan KKN UNS. Sehingga dengan adanya studi kelayakan ini harapannya mampu menjadi pertimbangan dan membantu Desa menyelesikan beberapa permasalahan mengenai Pompa Air apabila kelak hendak direalisasikan.

Muhammad Nur Hidayat, selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan kelayakan PLTS dipasang. “Untuk kebutuhan Pompa Air, PLTS layak dipasang, daerah tersebut memiliki radiasi matahari yang baik sekitar 5,2 kwh/m2” tuturnya. 

Kegiatan Sosialisasi Kepada Masyarakat

Tidak sampai disitu, kegiatan ketiga yang dilakukan adalah Sosialisasi kepada masyarakat mengenai sustainable energy dan melaporkan hasil studi kelayakan PLTS untuk penggunaan Pompa Air di Desa Kepyar. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Peserta kegiatan antusias dalam mengikuti sosialisasi, serta berperan aktif dengan melakukan diskusi bersama dalam sesi tanya jawab.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa diatas merupakan suatu bentuk pengimplementasian ilmu yang telah didapat selama berkuliah dalam wadah pengabdian kepada masyarakat. Ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat. Anak-anak dilibatkan sejak dini untuk memahami pentingnya sustainable energy supaya mampu memberi kontribusi lebih di masa yang akan datang. Masyarakat dilibatkan sebagai sosok yang mampu memulai transisi energi sejak saat ini. Sehingga dengan keterlibatan anak-anak dan masyarakat mampu menciptakan siklus keberlanjutan energi bersih mulai dari sekarang hingga masa yang akan datang. (Day/AR).

 

Categories: Berita TE