Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan awal dari sosialisasi pengunaan energi terbarukan menuju desa mandiri energi. Sistem Biogas dan Sistem genset biogas dengan tenaga surya merupakan salah satu alternatif solusi yang efektif, hemat, dan efisien untuk memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi lebih bermanfaat. Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Zainal Arifin, ST., M.T. Teknik Mesin FT UNS, Chico Hermanu Brillianto A., ST.,M.Eng. Teknik Elektro FT UNS (Anggota), Bayu Setya Hertanto, S.Pt., M.Sc Teknologi Hasil Ternak FP UNS  (Anggota).

 

Program Produk Teknologi yang didesiminasikan ke masyarakat ini mengunakan limbah kotoran sapi menjadi biogas. Pengunaan biogas ini didasari akan potensi lokal mitra (Pemerintah Desa Ponowaren dan Gapoktannya Ngudi Rejeki, Tawangsari, Sukoharjo berupa limbah kotoran hewan ternak. “Semua peternak dan petani di Desa Ponowaren belum mengoptimalkan sama sekali pengolahan limbah kotoran ternak tersebut. Selama ini limbah kotoran ternak yang ada sebagian besar hanya ditimbun dan dibuang ke sungai, padahal jumlah petani/peternak sapi di kedua desa tersebut kurang lebih ada 500 orang dengan rata-rata jumlah sapinya 3-6 sapi per orang”, ujar Chico B.H.A.

 

Pengolahan limbah kotoran ternak khususnya sapi perlu dioptimalkan sebagai sumber energi alternatif berupa biogas untuk bahan bakar kompor, bioslurry-nya menjadi pupuk organik dan bahan bakar pembangkit listrik tenaga biogas. Sistem produksi biogas membutukan ketercukupan air untuk suplai air minum hewan ternak, suplai air digester, dan air untuk kebersihan. Pengunaan PLT Biogas sebagai sumber energi alternatif, yang dimanfaatkan untuk
pengerak alat pengering padi otomatis.

“Petani selalu kesulitan saat musim penghujan
maupun kemarau basah tiba dan sinar matahari tidak dapat mencapai intensitas yang
maksimal saat digunakan untuk mengeringkan padi secara konvensional, oleh
karenanya alat pengering padi otomatis tenaga PLT Biogas sebagai alternatif solusi”, menurut Zainal A.

Tujuan  khusus  program pengabdian ini  adalah  untuk  membangun  dan  mengembangkan sistem pengolahan limbah kotoran ternak menjadi biogas beserta monitoringnya, membangun sistem genset biogas sebagai penunjang sistem biogas, dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani dan peternak berupa pemanfaatan fermentasi kotoran ternak menjadi pupuk organik, pemanfaatan biogas untuk kompor listrik dan sumber energi listrik.

Pengabdi menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. “Adapun tujuan jangka panjang program ini adalah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan melalui DME, untuk itu segala kritik dan saran untuk kebaikan kita semua sangat kami harapkan. Dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi petani di Indonesia”, tutur Bayu S.H.

 

Categories: Berita TE

Leave a Reply